<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7752544281088251" crossorigin="anonymous"></script>
Kegunaan Sel Elektrolisis
Sel Elektrolisis adalah sel yang
menggunakan arus listrik untuk menghasilkan reaksi redoks yang diinginkan dan
digunakan secara luas di dalam masyarakat kita. Baterai aki yang dapat diisi
ulang merupakan salah satu contoh aplikasi sel elektrolisis dalam kehidupan
sehari-hari. Baterai aki yang sedang diisi kembali (recharge) mengubah
energi listrik yang diberikan menjadi produk berupa bahan kimia yang
diinginkan. Air, H2O, dapat diuraikan dengan menggunakan listrik
dalam sel elektrolisis. Proses ini akan mengurai air menjadi unsur-unsur
pembentuknya. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
2 H2O(l)
——> 2 H2(g) + O2(g)
Dalam sel, reaksi oksidasi reduksi
berlangsung dengan spontan, dan energi kimia yang menyertai reaksi kimia diubah
menjadi energi listrik. Bila potensial diberikan pada sel dalam arah kebalikan
dengan arah potensial sel, reaksi sel yang berkaitan dengan negatif potensial
sel akan diinduksi. Dengan kata lain, reaksi yang tidak berlangsung spontan
kini diinduksi dengan energi listrik. Proses ini disebut elektrolisis.
Pengecasan baterai timbal adalah contoh elektrolisis.
Reaksi
total sel Daniell adalah :
Zn
+ Cu2+(aq) –> Zn2+(aq) + Cu (10.36)
Andaikan
potensial lebih tinggi dari 1,1 V diberikan pada sel dengan arah kebalikan dari
potensial yang dihasilkan sel, reaksi sebaliknya akan berlangsung. Jadi, zink
akan mengendap dan tembaga akan mulai larut.
Zn2+(aq)
+ Cu –> Zn + Cu2+(aq) (10.37)
Gambar
10.6 menunjukkan representasi skematik reaksi kimia yang terjadi bila potensial
balik diberikan pada sel Daniell.
Reaksi
kebalikan dengan yang terjadi pada sel Daniell akan berlangsung. Zink mengendap
sementara tembaga akan melarut.
Elektroda yang digunakan umumnya
merupakan elektroda inert, seperti Grafit (C), Platina (Pt), dan Emas (Au).
Elektroda berperan sebagai tempat berlangsungnya reaksi. Reaksi reduksi berlangsung
di katoda, sedangkan reaksi oksidasi berlangsung di anoda.
Kutub negatif sumber arus mengarah pada katoda (sebab memerlukan elektron) dan
kutub positif sumber arus tentunya mengarah pada anoda. Akibatnya,
katoda bermuatan negatif dan menarik kation-kation yang akan
tereduksi menjadi endapan logam. Sebaliknya, anoda bermuatan
positif dan menarik anion-anion yang akan teroksidasi
menjadi gas. Terlihat jelas bahwa tujuan elektrolisis adalah untuk mendapatkan
endapan logam di katoda dan gas di anoda.
Elektroplatting
Elektroplatting
adalah aplikasi elektrolisis pada pelapisan suatu logam atas logam yang lain.
Teknik ini bisa dipakai untuk memperbaiki penampakan dan daya tahan suatu
logam. Contohnya, suatu lapisan tipis logam chromium pada bemper baja mobil
untuk membuatnya menarik dan melindunginya dari karat. Pelapisan emas dan perak
dilakukan pada barang-barang perhiasan yang berasal dari bahan-bahan logam yang
murah. Berbagai lapisan-lapisan tipis logam tersebut ketebalannya berkisar
antara 0,03 s/d 0,05 mm.
Pembuatan Aluminium
Bauksit
adalah biji aluminium yang mengandung Al2O3-.
Untuk mendapatkan aluminium, bijih tersebut dimurnikan dan Al2O3
nya dilarutkan dan didisosiasikan dalam larutan elektrolit ‚eryolite’. Pada
katoda, ion-ion aluminium direduksi menghasilkan logam yang terbentuk sebagai
lapisan tipis dibagian bawah wadah elektrolit. Pada anoda yang terbuat dari
karbon, ion oksida teroksidasi menghasilkan O2 bebas.
Reaksinya
adalah :
Al3+
+ 3e- → Al(l) (katoda)
2O2-
→ O2(g) + 4 e-
(anoda)
4Al3+
+ 6O2- → 4Al(l) +
3O2(g) (total)
Pembuatan Magnesium
Sumber
utama magnesium adalah air laut. Mg2+ mempunyai kelimpahan terbesar
ketiga dalam laut, kalahannya oleh ion natrium dan ion klorida. Untuk
memperoleh magnesium, Mg(OH)2 diendapkan dari air laut. Pemisahan
itu dilakukan dengan cara filtrasi dan lalu dilarutkan dalam asam hidroklorit.
Mg(OH)2
+ 2HCl → MgCl2 + 2H2O
Larutan
MgCl2 diuapkan dan menghasilkan MgCl2 padat yang lalu
dilelehkan dan akhirnya dielektrolisa. Magnesium bebas akan diendapkan pada
katoda dan gas klorin dihasilkan pada anoda.
MgCl2(l)
→ Mg(l) + Cl2(g)
Penyulingan Tembaga
Salah
satu elektrolisis yang paling menarik adalah pemurnian atau penyulingan logam
tembaga. Tembaga dapat dimbil dari bijinya, dengan cara ini sampai ke tingkat
kemurnian 99%. Pengotornya sebagian besar adalah perak, emas, platina, besi dan
seng menurunkan konduktivitas listrik tembaga secara drastis sehingga harus
disuling ulang sebelum dipakai sebagai kawat atau kabel.
Tembaga
tidak murni dipakai sebagai elektroda sebagai anoda pada sel elektrolisis yang
mengandung larutan tembaga sulfat dan asam sulfat (sebagai elektrolit). Katoda
pada sistem ini adalah tembaga dengan kemurnian tinggi. Jika selnya dijalankan
pada tegangan yang diperlukan, hanya tembaga dan pengotornya yang lebih mudah
teroksidasi daripada tembaga, seng dan besi yang larut disekitar anoda. Logam-logam
yang kurang aktif akan runtuh dan mengendap dibagian dasar wadah. Pada katoda,
ion tembaga direduksi tetapi ion seng dan ion besi tertinggal dilarutan karena
lebih sukar tereduksi dari pada tembaga. Secara pelan-pelan tembaga anoda
terlarut dan tembaga katoda makin tumbuh. Suatu saat tembaga akan mempunyai
kemurnian 99,95%!
Kotoran
yang terkumpul dibagian bawah biasanya disebut sebgai anoda, dapat dipindahkan
secara periodik dan nilai perak, emas dan platina dapat pula dihitung untuk
memperoleh total efisiensi pelaksanaan proses penyulingan.
Elektrolisis Brine
Brine
(=’air asin’) adalah larutan natrium klorida jenuh. Pada katoda, air lebih
mudah direduksi daripada ion natrium dan gas H2 akan terbentuk.
Reaksi :
2e-
+ 2H2O → H2(g) + 2OH-(aq)
Walaupun
air lebih mudah teroksidasi daripada ion klorida, namun seperti telah disebut
bahwa ada faktor-faktor yang kompleks yang mempengaruhi sehingga yang
teroksidasi adalah ion klorida.
Perbedaan dan Persamaan pada
Sel Aki dan Sel Batery
Aki
atau accumulator merupakan sel volta yang tersusun atas elektroda Pb dan PbO,
dalam larutan asam sulfat yang berfungsi sebagai elektrolit. Pada aki, sel
disusun dalam beberapa pasang dan setiap pasang menghasilkan 2 Volt.
Aki
umumnya kita temui memiliki potensial sebesar 6 Volt (kecil) sebagai sumber
arus sepeda motor dan 12 V (besar) untuk mobil. Aki merupakan sel yang dapat
diisi kembali, sehingga aki dapat dipergunakan secara terus menerus. Sehingga
ada dua mekanisme reaksi yang terjadi. Reaksi penggunaan aki merupakan sel
volta, dan reaksi pengisian menggunakan arus listrik dari luar seperti
peristiwa elektrolisa.
Reaksi
penggunaan dan pengisian aki
Batere
atau sel kering merupakan salah satu sel volta, yaitu sel yang menghasilkan
arus listrik, berbeda dengan aki, batere tidak dapat diisi kembali.
Sehingga
batere juga disebut dengan sel primer dan aki dikenal dengan sel sekunder.
Batere
disusun oleh Seng sebagai anoda, dan grafit dalam elektrolit MnO2, NH4Cl dan
air bertindak sebagai katoda . Reaksi yang terjadi pada sel kering adalah :
Model sel Kering komersial
Sel
bahan bakar merupakan bagian dari sel volta yang mirip dengan aki atau batere,
dimana bahan bakarnya diisi secara nerus juga.
Bahan
baku dari sel bahan bakar adalah gas hidrogen dan oksigen, sel ini digunakan
dalam pesawat ruang angkasa, reaksi yang terjadi pada sel bahan bakar adalah :
1. Penerapan Sel Volta
pada aki
Aki atau accumulator merupakan sel volta yang tersusun atas elektroda Pb dan PbO, dalam larutan asam sulfat yang berfungsi sebagai elektrolit. Pada aki, sel disusun dalam beberapa pasang dan setiap pasang menghasilkan 2 Volt.
Aki umumnya kita temui memiliki potensial sebesar 6 Volt (kecil) sebagai sumber arus sepeda motor dan 12 V (besar) untuk mobil. Aki merupakan sel yang dapat diisi kembali, sehingga aki dapat dipergunakan secara terus menerus. Sehingga ada dua mekanisme reaksi yang terjadi. Reaksi penggunaan aki merupakan sel volta, dan reaksi pengisian menggunakan arus listrik dari luar seperti peristiwa elektrolisa. Mekanisme reaksi ditampilkan pada Bagan reaksi.
Reaksi penggunaan dan pengisian aki
2. Penerapan Sel Volta Pada Baterai
Baterai atau sel kering merupakan salah satu sel volta, yaitu sel yang menghasilkan arus listrik, berbeda dengan aki, batere tidak dapat diisi kembali.
Sehingga batere juga disebut dengan sel primer dan aki dikenal dengan sel sekunder.
Batere
Aki atau accumulator merupakan sel volta yang tersusun atas elektroda Pb dan PbO, dalam larutan asam sulfat yang berfungsi sebagai elektrolit. Pada aki, sel disusun dalam beberapa pasang dan setiap pasang menghasilkan 2 Volt.
Aki umumnya kita temui memiliki potensial sebesar 6 Volt (kecil) sebagai sumber arus sepeda motor dan 12 V (besar) untuk mobil. Aki merupakan sel yang dapat diisi kembali, sehingga aki dapat dipergunakan secara terus menerus. Sehingga ada dua mekanisme reaksi yang terjadi. Reaksi penggunaan aki merupakan sel volta, dan reaksi pengisian menggunakan arus listrik dari luar seperti peristiwa elektrolisa. Mekanisme reaksi ditampilkan pada Bagan reaksi.
Reaksi penggunaan dan pengisian aki
2. Penerapan Sel Volta Pada Baterai
Baterai atau sel kering merupakan salah satu sel volta, yaitu sel yang menghasilkan arus listrik, berbeda dengan aki, batere tidak dapat diisi kembali.
Sehingga batere juga disebut dengan sel primer dan aki dikenal dengan sel sekunder.
Batere
disusun oleh Seng
sebagai anoda, dan grafit dalam elektrolit MnO2, NH4Cl dan air bertindak
sebagai katoda. Reaksi yang terjadi pada sel kering adalah :
Sel bahan bakar merupakan bagian dari sel volta yang mirip dengan aki atau batere, dimana bahan bakarnya diisi secara terus menerus, sehingga dapat dipergunakan secara terus menerus juga.
Bahan baku dari sel bahan bakar adalah gas hidrogen dan oksigen, sel ini digunakan dalam pesawat ruang angkasa.
Sel bahan bakar merupakan bagian dari sel volta yang mirip dengan aki atau batere, dimana bahan bakarnya diisi secara terus menerus, sehingga dapat dipergunakan secara terus menerus juga.
Bahan baku dari sel bahan bakar adalah gas hidrogen dan oksigen, sel ini digunakan dalam pesawat ruang angkasa.
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus