Sebelumnya aku sharing tentang hidupku yang dipimpin oleh pikiran-ku dan kesadaran ku tentang pentingnya pujian, penyembahan dan doa. So.. kali ini aku mau ngebahas lebih dalam tentang pujian dan penyembahan yang kunikmati secara pribadi yang dinikmati ditiap persekutuan ku (saat ibadah maupun dalam pembacaan buku yang sedang kubaca - PRAYER karya Timothy Keller). Lewis bilang dibuku nya yang berjudul Reflections on the Psalms bahwa Allah seringkali menyerukan pada umat-Nya untuk memuji-Nya, " Yang paling kuinginkan adalah manusia berkata kepada-Ku bahwa AKU ini baik dan Hebat ." serindu itu loohh Tuhaannn ke kita.. takjub aku bacanya.. a ku rasa kita manusia senang memuji apa yang kita nikmati, karena pujian tidak hanya mengekspresikan tetapi melengkapi sukacita; Pujian adalah penyempurnaan kenikmatan. Pujian.. memiliki kuasa untuk menyembuhkan segala sesuatu yang salah dengan kita dan menciptakan kesehatan batin kita. kita tidak bisa sekedar percaya di
Hai.. Aku HANI, orang yang dalam hidupnya dipimpin oleh pikirannya, but.... itu dulu. Aku bersyukur, aku menyadari kondisi ini dan mengambil tindakan untuk meruntuhkan tembok yang kubangun dalam pikiran ku. Aku tau bukan aku sendiri yang pernah mengalami ini, mungkin ada banyak orang diluar sana yang sedang mengalami hal yang sama seperti yang aku alami dan kali ini aku mau share bagaimana pergulatan ini dapat kita menangkan. Selamat membaca..!! (btw bacanya sambil dengerin ini yaa Worship Instrumen ) Hal ini dimulai ketika aku membiarkan pikiran ku menguasai seluruh aspek kehidupan ku, aku membangun angan-angan palsu dalam diriku. Ketika aku kecewa, marah, putus asa terhadap kenyataan hidupku, bahkan ketika aku ga puas sama apa yang aku terima dari kebaikan Tuhan dalam hidupku. Yaa ini awal mulanya.. aku ngebangun angan-angan palsu tanpa bertindak (atau melakukannya) malahan tanpa sadar aku jatuh dalam lubang gelap (disini aku berusaha membangun kesenangan ku, menghibur diri