Hai.. Aku HANI, orang yang dalam hidupnya dipimpin oleh pikirannya, but.... itu dulu. Aku bersyukur, aku menyadari kondisi ini dan mengambil tindakan untuk meruntuhkan tembok yang kubangun dalam pikiran ku. Aku tau bukan aku sendiri yang pernah mengalami ini, mungkin ada banyak orang diluar sana yang sedang mengalami hal yang sama seperti yang aku alami dan kali ini aku mau share bagaimana pergulatan ini dapat kita menangkan. Selamat membaca..!! (btw bacanya sambil dengerin ini yaa Worship Instrumen)
Hal ini dimulai ketika aku membiarkan pikiran ku menguasai seluruh aspek kehidupan ku, aku membangun angan-angan palsu dalam diriku. Ketika aku kecewa, marah, putus asa terhadap kenyataan hidupku, bahkan ketika aku ga puas sama apa yang aku terima dari kebaikan Tuhan dalam hidupku. Yaa ini awal mulanya.. aku ngebangun angan-angan palsu tanpa bertindak (atau melakukannya) malahan tanpa sadar aku jatuh dalam lubang gelap (disini aku berusaha membangun kesenangan ku, menghibur diriku dengan cara yang salah. Sampai tanpa sadar hal ini membuat aku menolak pengenalan akan Tuhan dengan benar dalam hidupku. Mungkin yang baca ini agak ga percaya sama apa yang aku sampaikan barusan dan bilang “Masa sih sampe segitunya?” dan mungkin bilang gini “Kamu kan udah pelayanan, dilihat-lihat postingannya holy banget, kek orang kudus masa kamu menolak Tuhan?” atau bahkan ada juga yg bilang gini “Kamu pura-pura ya selama ini?” hhmm inilah prosesku.
Saat aku membangun angan-angan palsu dalam
hidupku, aku terjerumus dengan roh mengasihani diri sendiri, di kala aku kecewa,
aku marah dan sedih. Aku berusaha keras menghindari kenyataan bahkan
bersembunyi dalam keadaan “me-time” dengan (biasanya aku) tidur, karena disini
aku bisa membangun cerita palsu dalam diri ku hanya untuk menyenangkan hatiku,
menghibur emosiku dan melupakan apa yang sedang terjadi, padahal seharusnya aku
datang berdoa (mengadu) kepada Tuhan bukan?. Lalu selain tidur, cara lainnya adalah dengan menutup telingaku dengan earphone dan dengerin lagu korea dan lagi
duniawi yang galau-galau kemudian pikiran ku akan on lagi untuk membangun
cerita lainnya untuk melupakan masalah ku, padahal seharusnya aku datang
kepada-Nya, baca FIRMAN Tuhan dan temukan jawaban dari masalah ku dalam
FIRMAN-NYA bukan?
Dua hal ini yang kulakukan sampai sampai aku
tidak sadar ternyata aku sudah membangun menara, benteng dan kubu pikiran dalam
diriku. Aku pikir after aku tidur aku akan baik-baik saja, aku pikir abis
denger lagu galau aku baik-baik saja, padahal itu semua adalah kamuflase yang
dibangun pikiran ku yang malahan tidak menyelesaikan masalah itu untukku. Aku menumpuk
semua itu kedalam lubang gelap yang ada dalam diri ini.
Aku tau ini tidak mudah dan SANGAT TIDAK MUDAH
buat aku secara pribadi bahkan after aku ada taiwan saat ini. Namun aku muak
sama diriku yang selalu sembunyi dibalik angan-angan itu hanya karena pikiran ku
berkata disitu adalah tempat ku bisa tenang padahal yang sebenernya terjadi
adalah aku kabur dari pembentukan Tuhan. Aku muak nurutin apa yang pikiran ku
katakan tentang ku.. yang dia bilang:
- “han kamu ga layak terima beasiswa ini, kamu tuh bodoh ga bisa bahasa inggris aja belagu kuliah dinegeri orang, rasain tuh” //
- “ngapain kamu terbuka sama orang? Emg dia bisa nyelesain masalah kamu? Yang ada kamu dikatain, atau bahkan cuma dinasehatin doang, kamu juga tau kan nasehatnya sebenernya tentang apa?, udah pendem aja tar juga lupa kok, tar juga masalahnya ilang kalo dibuarin aja” //
- “kamu tuh ga pantes ada disini, kamu ga akan cocok sama mereka” //
- “sebagai sesama pasien kamu ga akan sembuh han, merekaa juga punya penyakit yang sama kaya kamu, mana bisa kamu ada disitu? Kamu ga akan memberi pengaruh apapun disitu” //
- “udah paling bener fokus kuliah aja, itu aja kamu belum tentu bisa survive” //
- “ga akan ada orang yang bakal ngerti kamum disini, liat tuh tatapannya, udah ga bakal bisa bersahabat sama kamu, kamu cari apa sih disini?” //
- “ngapain sih mau pelayanan lagi? Ngapain sih ngejangkau orang lagi? Kamu ga takut nanti dinilai orang lagi dan terluka lagi? Emang pantes? Kamu aja belum bener jadi orang.” Dan masih banyak pikiran lainnya yang sering mengecohkan diri ini.
Pikiran ini sudah memimpin diriku dalam segala
tindakan ku bahkan sampai aku tak dapat mengendalikan diriku karena pikiran ini
menguasai seluruhnya. Tuhan?! ternyata aku tak pernah benar-benar mencari-Nya dalam
hidupku, bahkan ketika melayani pun seringkali aku mengandalkan pengertianku
untuk bisa membagikan firman Tuhan. Tidak benar-benar menghidupi-nya. Sampai suatu
ketika aku sadar kok rasanya hidupku ada yang salah. Aku adalah orang yang rajin
ibadah, suka cari Tuhan bahkan setia dalam pelayanan sejak remaja, namun sampai
saat ini aku tidak benar benar dapat melihat Allah hadir dan bekerja dalam
diriku. Lalu Tuhan bawa ku flashback di kehidupan ku selama ini. DIA Tuhan yang udah
nungguin aku sadar akan kondisi ku dan mau mengubahku kalau aku mau. selama ini bukan nya Allah
tidak hadir dan bekerja dalam ku, namun ternyata selama ini aku yang membuat batasan dan
jarak antara aku dan DIA. Aku yang seringkali menaruh selaput di mata ku hingga
tidak mampu melihat DIA didalam ku, aku yang seringkali memadamkan Roh-NYA
didalam ku.
Sadar akan apa yang terjadi didalam diriku
selama ini, aku minta ampun sama Tuhan. Pikiran ku membawa ku tidak mempercayai
keberadaan Allah dalam hidupku, dan sekarang aku mengucap syukur buat kasih dan cintaNya
yang menunggu ku sadar akan kondisiku
selama ini. Lalu disinilah hubungan ini dimulai.. DIA Tuhan yanng membuka satu
persatu hal yang harus kulepas dalam diriku, Dia Tuhan yang memberikan step by
step langkah dalam firman-Nya yang meneguhkan langkah pemulihan ini, khususnya
di Bulan Juni ini aku belajar tentang Shout of Praise. Kalau bahas firman yang
dibahas sepertinya sharing ini akan panjang sekali.. sharing firmannya akan dishare
di postingan berikutnya ya.
Apa yang aku nikmati di tema ini adalah
tentang betapa aku menyadari besarnya kuasa pujian dalam diriku. Seperti Allah
membawa Bangsa Israel melalui hamba-Nya Yosua mengelilingi tembok Yerikho untuk
dimenangkan, aku menikmati Allah juga memanggil ku disini untuk mengelilingi
tembok pikiran yang kubangun sejak lama. Sebenarnya bukan berarti aku tidak pernah
memuji Tuhan sebelumnya. Aku hanya tidak melakukannya dalam setiap waktuku. Ketika
aku marah, ketika aku kecewa, ketika aku sedih, ketika aku bahagia, ketika aku senang,
ketika aku putus asa, bahkan ketika aku dalam keadaan baik baik saja. Lebih banyak
dalam waktu kelamku, aku kabur bersembunyi dari Tuhan dan mencari kesenangan ku
untuk melupakan perasaan itu.
Aku percaya setiap tema yang Tuhan percayakan untuk
dapat ku nikmati dalam ibadahku bukan Cuma sekedar angin lalu bagi ku. Maka tema
ini pun bukan tema biasa. Sangking muaknya aku dengan keadaan ku yang seperti
ini, aku menerapkan firman ini dlm hidupku. Ketika aku marah aku memuji Tuhan,
ketika aku sedih aku memuji Tuhan, ketika aku kecewa aku memuji Tuhan, ketika
aku bahagia aku memuji Tuhan bahkan ketika pikiranku ga ngapa-ngapain (yang
biasanya di keadaan ini lah pikiran ku bekerja untuk berangan-angan palsu untuk
ku) aku memuji Tuhan, dalam waktu belajar ku, waktu mandi, sebelum
tidur bahkan dalam waktu olahragaku, aku memuji Tuhan and it works!
Aku benar-benar muak hidup dipimpin sama pikiranku,
aku tau yg bikin aku muak juga bukan aku tapi Roh kudus. Dia tuh kerja nya
lembut bangeeett.. sampe aku juga bingung ko bisa harus selama ini untuk aku bisa
bergerak untuk lepas dari dosa ini. Tapi sekali lagi Roh kudus, Tuhan dan Bapa
kita itu cara kerjanya lembut banget. Dia ga pernah memaksa kita, namun dia
tetap Allah yang memperlihatkan konsekuensi dari apa yang kita lakukan. Karena aku
ga mau dibentuk sama Tuhan, menolak pengenalan akan Nya, aku memakai pikiran ku
sendiri untuk hidup maka aku ga akan pernah bisa melihat Allah bekerja didalam ku.
So.. aku berdoa untuk kita semua yang hidupnya
yang masih berjuang keluar dari pikiranmu.. gunakan senjata PUJIAN dalam segala
aspek kehidupan kita. Karena mulai dari situ, ada kehidupan yang terus dibaharui
didalam hati jiwa dan roh kita bahkan ditambahkan dalam hidup kita sebagai
senjata kita. Karena ketika Roh Allah bekerja kita gabisa pungkiri sibolis juga
ngerjain bagiannya untuk mencuri, membunuh dan membinasakan apa yg bisa dia (bolis) lakukan
dlm diri kita. Ini bukan kata-kata untuk nakut-nakutin.. tapi ini
kenyataan yang harus kita TAU bahwa kita perlu Tuhan dalam hidup kita untuk
memperlengkapi diri kita dengan senjata-senjata yang DIA sediakan bagi kita
untuk berperang dalam diri kita. Mulai dari PUJIAN bagi Nya dalam setiap waktu
kita, memperkatakan FIRMAN Tuhan dalam diri kita (sampai telinga kita mendengar
Firman itu) dan BERDOA dalam berjaga-jaga.
2 Korintus 10:4-5 (TB)
karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
Kamu bisa ganti kata “kami” dengan namamu, dan ini yang ku katakan dalam hidup ku “karena senjata hani dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng (pikiran). Hani mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan ku untuk menentang pengenalan akan Allah. Hani menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus.”
Akupun masih belajar, perjuangan ini masih ku lakukan, dan aku berharap akan ada banyak orang yang juga akan berjuang untuk semakin mengenal-NYA. Tuhan memberkati.
Komentar
Posting Komentar